
Pekanbaru, detik45.com — Kesempatan kuliah dengan dukungan beasiswa kini terbuka lebar bagi mahasiswa asal Riau. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Riau menyiapkan 950 kuota beasiswa yang bisa diakses hingga 17 Oktober 2025.
Ketua Baznas Riau, Masriadi Hasan, menyebutkan program ini menjadi bentuk komitmen lembaganya dalam memperluas manfaat zakat untuk pendidikan. Ada tiga jalur yang dibuka, yakni Beasiswa Tuah Riau, Beasiswa Luar Negeri, dan Beasiswa Riset Baznas.
“Kami ingin zakat tidak hanya hadir dalam bentuk bantuan sosial, tapi juga menjadi jalan bagi peningkatan kualitas pendidikan umat,” ujar Masriadi di Pekanbaru.
Untuk Beasiswa Tuah Riau, sasaran utamanya mahasiswa S1 atau D4 asal Riau yang sedang menempuh semester tiga sampai delapan. Program ini berlaku di semua perguruan tinggi dalam negeri. Pendaftar wajib melampirkan surat aktif kuliah dan KHS terakhir, lalu mendaftar secara daring melalui bit.ly/BEASISWATUAHRIAU.
Masriadi menjelaskan, program ini diharapkan mendorong pemerataan pendidikan tinggi di Riau serta memperkuat peran generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. Dari total penerima, 100 mahasiswa akan mendapatkan beasiswa kategori khusus bagi penyandang disabilitas dan penghafal Al-Qur’an.
Untuk kategori Beasiswa Luar Negeri, Baznas membuka dua skema: Beasiswa Keberangkatan Luar Negeri (BKLN) dan Beasiswa Prestasi Luar Negeri (BPLN).
Program BKLN menyasar mahasiswa kurang mampu yang akan melanjutkan studi ke luar negeri dan belum memperoleh bantuan keberangkatan dari lembaga lain.
Sedangkan BPLN diberikan kepada mahasiswa yang tidak sedang menerima beasiswa besar dari lembaga mana pun, serta belum pernah memperoleh Bantuan Prestasi Luar Negeri dari Baznas Riau.
“Prioritasnya diberikan kepada mahasiswa jurusan keislaman,” kata Masriadi. Kuota beasiswa luar negeri terdiri dari 150 penerima BKLN dan 100 penerima BPLN. Pendaftaran dilakukan melalui bit.ly/BEASISWALUARNEGERIBAZNAS.
Sementara itu, Beasiswa Riset Baznas ditujukan bagi mahasiswa dan peneliti asal Riau dari jenjang S1, S2, hingga S3, termasuk kelompok riset dari lembaga yang telah terdaftar di Kemenkumham atau diakui instansi resmi.
Program ini mendukung dua bidang penelitian: riset umum dan riset ZISWAF (zakat, infak, sedekah, dan wakaf). Kuota penerima mencakup 10 lembaga riset dengan maksimal lima anggota per tim, serta 30 mahasiswa diploma/S1, 15 mahasiswa S2, dan 5 mahasiswa S3 untuk riset ZISWAF.
Untuk riset umum, Baznas menyiapkan 350 kuota bagi mahasiswa diploma/S1, 100 untuk S2, dan 50 untuk S3. Seluruh proses pendaftaran dilakukan secara daring melalui bit.ly/JUKNISBEASISWARISETBAZNAS.
Leave a Reply