Distribusi Tersendat, Warga Bengkalis Mulai Rasakan Dampak Harga Sembako

Seorang pejabat Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bengkalis memberikan keterangan kepada wartawan mengenai keterlambatan distribusi sembako dan langkah pengawasan pemerintah daerah.
📸 Kepala Disperindag Bengkalis, Zulfan, ST.

Bengkalis, detik45.com Keterlambatan pasokan bahan pokok dari luar daerah mulai dirasakan warga Bengkalis. Harga sejumlah komoditas harian seperti cabai dan bawang naik perlahan, sementara pemerintah daerah berupaya menstabilkan kondisi agar masyarakat tetap tenang.

Bengkalis memang bukan daerah produsen, sehingga sangat bergantung pada pasokan dari luar. Begitu jalur distribusi terganggu, imbasnya langsung terasa di pasar tradisional. Dalam beberapa pekan terakhir, penyeberangan yang tersendat menyebabkan pasokan bahan pokok melambat. Pemerintah Kabupaten Bengkalis pun bergerak cepat untuk mengatasi situasi itu.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bengkalis, Zulfan ST, menyebut pihaknya melakukan pemantauan rutin di pasar tradisional dan agen besar. Ia memastikan stok kebutuhan utama seperti beras, minyak goreng, cabai, serta bawang masih aman untuk memenuhi kebutuhan warga. “Sebagian besar kebutuhan pokok kita bergantung pada daerah lain. Karena itu, kami terus berkoordinasi dengan distributor dan pemilik agen untuk memastikan pasokan tetap stabil,” kata Zulfan kepada detik45.com, Kamis, 9 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, tim Disperindag telah memetakan seluruh jalur distribusi dan memiliki data lengkap agen besar yang menjadi tumpuan pasokan Bengkalis. Pemantauan dilakukan setiap hari, terutama di Pasar Terubuk yang menjadi indikator pergerakan harga di wilayah itu. Setiap lonjakan harga akan langsung dievaluasi agar tidak berkembang menjadi gejolak di pasar.

Untuk menekan dampak keterlambatan pasokan, Pemkab Bengkalis bersama Dinas Ketahanan Pangan menggelar operasi pasar di sejumlah titik. Program ini ditujukan untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan spekulasi harga yang sering muncul saat pasokan menurun. “Operasi pasar penting untuk menenangkan warga. Kami ingin masyarakat tetap bisa membeli sembako dengan harga wajar,” ujar Zulfan.

Selain sembako, Disperindag juga memperketat pengawasan distribusi LPG bersubsidi. Pemerintah menindak tegas pangkalan yang menjual tabung di bawah standar berat atau menaikkan harga di atas ketentuan. Petugas di lapangan diminta menimbang setiap tabung sebelum dijual ke konsumen. “Kami tidak ingin masyarakat dirugikan. Semua tabung harus sesuai takaran agar kepercayaan publik tetap terjaga,” tegas Zulfan.

Pemerintah berharap upaya ini mampu menekan gejolak harga di pasar. Jika jalur penyeberangan kembali normal, pasokan dari luar daerah diharapkan bisa lancar sehingga harga kebutuhan pokok di Bengkalis segera stabil. Bagi warga, kestabilan harga sembako bukan sekadar soal ekonomi, tetapi juga soal rasa aman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

 

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto? Silakan SMS ke 0821 7241 8111 / 0852 7850 2555 via EMAIL: redaksidetik45@gmail.com (mohon dilampirkan data diri Anda)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*