Bengkalis, detik45.com — Lagu Indonesia Raya menggema di lapangan serba guna Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis, Senin, 28 Oktober 2025. Di bawah sinar pagi yang cerah, barisan petugas dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) berdiri tegak, menyatukan suara dalam upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 yang berlangsung khidmat.
Upacara bertema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu” itu diikuti seluruh pejabat struktural, pegawai, dan perwakilan warga binaan. Petugas berseragam batik biru berdampingan dengan warga binaan berkaus WBP, menciptakan pemandangan yang jarang terlihat, barisan setara di bawah Merah Putih, tanpa sekat antara pembina dan binaan.
Kepala Lapas Kelas IIA Bengkalis, Priyo Tri Laksono, bertindak sebagai inspektur upacara. Ia membacakan amanat Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yang menegaskan pentingnya merawat semangat persatuan dalam keberagaman bangsa.
“Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025. Mari kita jaga api perjuangan ini dan buktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar,” ujar Priyo mengutip pesan Menpora.
Rangkaian acara dimulai dengan pengibaran bendera Merah Putih, diiringi lagu kebangsaan dan pembacaan teks Sumpah Pemuda. Lagu-lagu perjuangan yang dilantunkan kemudian menambah suasana haru dan kebanggaan nasional.
Namun di balik prosesi yang tertib itu, terselip makna yang lebih dalam. Bagi para warga binaan, Sumpah Pemuda bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan ruang refleksi untuk meneguhkan kembali arti persaudaraan dan tanggung jawab terhadap bangsa. Dari balik tembok tinggi, mereka belajar bahwa semangat kebangsaan tidak mengenal batas ruang dan status.
Upacara ditutup dengan sesi foto bersama di bawah kibaran Sang Saka Merah Putih. Dalam bingkai itu, tersirat pesan kuat: perjuangan membangun Indonesia tidak berhenti di luar penjara, ia juga menyala di balik jeruji, dalam kesadaran dan tekad untuk memperbaiki diri serta ikut menghidupkan makna persatuan.[ril]
Leave a Reply