
Bengkalis, detik45.com – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bengkalis menantang ketegasan Bupati Kasmarni. Mereka memberi waktu dua kali dua puluh empat jam untuk mencopot Kepala Dinas Perhubungan yang dinilai gagal mengurus pelayanan publik dan pengelolaan keuangan daerah.
Puluhan mahasiswa PMII bersama sejumlah sopir truk menggelar aksi di halaman Kantor Dinas Perhubungan Bengkalis, Jumat, 17 Oktober 2025. Mereka menilai Kepala Dishub tak mampu memperbaiki pelayanan kapal Roll on Roll off (RoRo) serta belum menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tentang pengelolaan retribusi pelabuhan.
Dalam aksi tersebut, massa menutup pintu kantor dan meninggalkan selembar rok perempuan sebagai simbol kritik terhadap gaya kepemimpinan Kadishub yang dianggap lemah.
“Jika dalam dua hari Bupati tidak mencopot Kadishub, kami akan kembali turun dengan jumlah massa lebih besar,” ujar Syahrul Nizam, Koordinator Lapangan PMII Bengkalis.
PMII menilai hasil audit BPK menjadi bukti lemahnya pengawasan dan transparansi di lingkungan Dishub. Mereka menuding manajemen pelabuhan yang amburadul menyebabkan antrean kendaraan di lintasan RoRo kerap menumpuk hingga malam hari.
“Masalah RoRo tak kunjung tuntas, sementara temuan BPK dibiarkan tanpa tindak lanjut. Bila dibiarkan, publik bisa menilai Bupati justru melindungi pejabat yang gagal,” kata Mizan, salah satu orator aksi.
Mahasiswa menegaskan akan terus mengawal isu transparansi birokrasi dan pelayanan publik di Bengkalis. Mereka mendesak kepala daerah bertindak tegas agar kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah tidak terus menurun.
Leave a Reply