Dilahan HGU PTPN-V Sungai Rokan Ada Galian “C”, Lsm Gerak Laporkan Kementerian Kehutanan

Pekanbaru, detik45.com – Galian Batuan atau sering di sebut galian ‘C’ diduga Ilegal, yang berada didalam area Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan kelapa Sawit PTPN-V Sei Rokan di Desa Pagaran Tapah Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, area-nya berdekatan dengan permukiman masyarakat dan sungai Ngaso, sudah bertahun-tahun beroperasi tidak pernah tersentu hukum.

Berdasarkan informasi dari masyarakat media ini bersama dengan Team Lsm Gerakan Rakyat anti Korupsi Indonesia Riau (LSM GERAK-INDONESIA Riau) turun dilokasi Galian “C” pada bulan Februari 2021 untuk melakukan investigasi dan terlihat ditempat Galian “C” beberapa lubang galian dan juga tumpukan krikil hasil tambang yang dilakukan oleh pekerja dari PTPN-V.

Ketua Lsm Gerak Indonesia Riau, Emos Gea mengatakan bahwa, berdasarkan hasil investigasi atas kegiatan Galian “C” diduga illegal ini, kita telah layangkan surat permintaan klarifikasi kepada Direktur PTPN-V pada 22 Maret 2021. Dengan Nomor Surat B.019-035/KLAR/DPD/LSM-GERAK/P-RIAU/III/2021, namun sampai saat ini tidak pernah dijawab oleh Direktur PTPN-V dan memilih bukam Jelas Emos.

Dijelaskan Emos, tekait kegiatan Galian “C” tersebut jelas telah menyalahi aturan izin prinsip yang ada. Bahkan kegiatan Galian “C” di Sungai Rokan Kab. Rokan Hulu itu diduga kuat tidak memiliki izin operasional dan juga izin Amdal, Ungkap Emos.

Kata Emos, berdasarkan data yang ada bahwa, pihak Dinas Lingkungan Hidup kab. Rokan Hulu pernah menyurati Direktur PTPN-V dengan Nomor: 660/DLH-P4LH/85 tertanggal 11 Maret 2020, perihal kewajiban Reklamasi terhadap lahan Bekas Tambang/ Galian di area HGU PTPN V di Sei Rokan Kabupaten Rokan Hulu, Namun himbauan tersebut tidak pernah diindahkan oleh PTPN-V sampai sekarang belum dilakukan Reklamasi terhadap lahan bekas Tambang/Galian yang diduga telah dirusak oleh kegiatan Galian “C” dari PTPN-V. Sesuai aturan dan pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL) yang telah disetujui oleh Dinas Lingkungan Hidup terdapat kewajiban PTPN-V Sei Rokan untuk melakukan Reklamasi Paska tambang selesai dilakukan. Kata Emos.

Bahkan PTPN –V diduga kuat tidak pernah memperhatikan Kualitas Air, Permukaan Air Tanah, Air Laut serta Udara berdasarkan Standar Baku Mutu atau Kreteria Baku Kerusakan lingkungan Hidup sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

PTPN-V juga diduga Kuat tidak memperhatikan Perlindungan dan Pemulihan keanekaragaman dan hayati lingkungan serta memperhatikan stabilitas dan keamanan timbunan Batuan penutup, kolam Tailing, lahan bekas tambang dan struktur peruntukannya, yang telah digarap bertahun tahun, tutur Emos.

Terkait temuan diatas pihak Lsm Gerak Riau segera buat laporan kepada penegak hukum yang ada di provinsi Riau, bahkan juga akan dilaporkan nantinya ke kementerian kehutanan di Jakarta, tegas Emos.

Wartawan ini saat dikonfirmasi Humas PTPN-V melalui Riski mengatakan bahwa kegiatan di Sungai Rokan bukan Galian “C”, namun kegiatan yang kita lakukan disana yakni pembangunan embung, Dibangun atas perintah satgas karhutla, dan izin embungnya sendiri ada, kata Riski.

Ketika dikonfirmasi Direktur PTPN-V melalui Whatsappnya tidak menjawab, hingga berita ini di publikasikan.

 

Sumber: Sergaponline.com

Made

 

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto? Silakan SMS ke 0821 7241 8111 / 0852 7850 2555 via EMAIL: redaksidetik45@gmail.com (mohon dilampirkan data diri Anda)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*