
PEKANBARU, RIAUKontraS.com – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perbankan Riau yang berada di Jl. Majalengka No.9, Sidomulyo Tim, Kec. Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, tidak memberikan Surat Keterangan Lulus (SKL) kepada salah seorang anak didiknya yang lulus pada ajaran tahun 2021.
SKL berfungsi sebagai pengganti ijazah sementara bagi siswa yang dinyatakan lulus, dan juga siswa bisa menggunakan SKL ini untuk melamar pekerjaan dan sebagai syarat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Namun sangat di sayangkan Sekolah SMK Perbankan yang terletak di Jl. arifin Ahmad diduga mempersulit anak didiknya untuk mendapatkan SKL bahkan tidak diberikan SKL sebelum uang disekolah tersebut dibayarkan oleh siswa.
Informasi yang di himpun oleh media ini, SKL tidak diberikan di karenakan anak didik tersebut belum membayar SPP.
Salah seorang orang tua murid yang egan di sebutkan namanya dalam pemberitaan ini menjelaskan bahwa dirinya sudah menghadap dan memohon ke pihak sekolah agar diberikan SKL namun Pihak sekolah (SMK Perbankan) tidak diindahkan.
“Saya sudah menghadap dan memohon-mohon sampai saya menangis saat itu untuk minta surat keterangan lulus (SKL) anak saya, namun tidak di indahkan oleh pihak sekolah SMK Perbankan bang. Padahal SKL itu anak saya perlu untuk melamar pekerjaan,” ungkapnya ke media ini.
Dijelaskannya bahwa pihaknya bukan tidak melunasi utangnya anaknya di sekolah tersebut bahkan ketika dirinya mendatangi sekolah untuk membicarakan hal itu saya bersedia mencicil walau tidak sepenuhnya.
“sebenarnya itu sudah tanggungjawab saya untuk membayarkan Utang anak saya bang, tetapi kita sudah ketahui sekarang ini masa Pandemik Covid-19 dan di tambah lagi sekarang sedang di lakukan PPKM, tentu ekonomi terhalang semua bahkan tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Dari mana saya ambil uang bang, tanya orang tua murid dengan nada sedih dan meneteskan air mata.
Kemarin saya sudah datang ke Sekolah SMK Perbankan. Waktu itu saya bawa uang Rp. 500 dengan tujuan mencicil utang anak saya, namun sama sekali tidak di indahkan oleh pihak sekolah. Wajib saya lunasi utang anak saya baru mereka berikan SKL nya, bahkan saat saya datang ke sekolah tersebut, salah seorang ibu guru yang inisial WT meminta kepada saya memberikan berupa jaminan, Seperi HP dan lain-lain baru SKL nya di berikan,” jelasnya.
Menurutnya, SKL itu sangat di butuhkan oleh anak kami untuk melamar pekerjaan, namun sudah beberapa perusahaan yang telah di berikan lamarannya selalu di tolak karena suatu persyaratan adalah SKL,” tutupnya
Atas informasi dari orang tua siswa tersebut, beberapa awak media mendatangi sekolah SMK Perbankan yang berada di Jl. Arifin Ahmad untuk mempertanyakan alasan pihak sekolah tidak mengeluarkan SKL kepada salah seorang siswa tersebut.
Salah seorang Guru SMK Perbankan ketika di temui di sekolahnya, Senin ( 16/08/2021) Mengatakan, ini sudah aturan yang berada disekolah.
“Bilamana ada siswa/siswi yang belum bisa melunasi pembayaran seperti, SPP dan lain nya, maka kami tidak akan memberikan Ijazah maupun surat Keterangan Lulus (SKL ),”ujarnya ke media ini.
Tidak Lama kemudian, guru tersebut mengajak orang tua murid kesuatu ruangan untuk membicarakan hal tersebut dan meminta kepada media ini untuk di tunggu dan tidak di perbolehkan Masuk ke ruangan tersebut.
“Untuk pers sudah selesai bang. Jadi, ibu ini biar ikut sama kami di ruangan, biar kami yang berurusan sama dia,”ujar salah seorang guru yang tidak di ketahui namanya media ini.
Alhasil, komunikasi mereka pun tidak membuahkan hasil, sama sekali tidak ada solusi. Pihaknya justru meminta kembali kepada orang tua murid tersebut untuk datang ke sekolah lagi pada hari Rabu mendatang untuk menemui Kepala sekolah dengan Pesan “Jangan Bawa Media”.
“Buk guru tadi sudah menelfon saya, katanya dia bicarakan dulu kepada kepala sekolah bang, dan dia minta saya datang kembali ke sekolah untuk jumpai kepala sekolahnya namun tidak di perbolehkan membawa media, Ada Apa dengan Sekolah SMK Perbankan sehingga media di larang,” tutup sumber.
Ironisnya, ketika media ini datang kesekolah untuk mempertanya hal tersebut diatas, salah seorang guru SMK Perbankan terkesan mencoba intimidasi wartawan dengan mengatakan, dalam pertemuan ini tidak boleh melakukan perekaman, ucap salah seorang guru yang ada didalam ruang tersebut dengan nada yang kurang beretika.
Hingga berita ini di Publis, media ini belum bisa konfimasi kepada kepala sekolah SMK Perbankan.
Pewarta : KEND ZAI
Leave a Reply