Asmanidar S H : “Gubri bersikap profesional aja. Karena penunjukan Pj.Wako konstitusional yah, diterimalah dengan positif,”

PEKANBARU, Detik45.com – Iklim politik di Riau pasca pelantikan Pejabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Muflihun, SSTP ,MAP rupanya masih belum sepenuhnya kondusif. Pascanya, sejak Muflihun dilantik sebagai Pj. Walikota Pekanbaru mengantikan masa jabatan Walikota yang lama Gubernur Riau, Syamsuar seperti bersikap dingin kepada Pj. Walikota Pekanbaru tersebut. Seperti ada kesan, bahwa masih memendam “amarah”.

Kondisi seperti ini, jika dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan berdampak pada daerah dan masyarakat.

Wajar, jika beberapa sumber yang dihubungi sepakat menyarankan agar Gubri dan Pj. Walikota Pekanbaru segera bersinergi.

“Jika konflik ini tetap berlanjut, justru akan merugikan semua pihak. Terutama di pihak Gubri yang selama ini minim prestasi,” ujar Fauzi Kadir, SH, MS saat dihubungi Sabtu malam, (04/06/2022).

Tokoh masyarakat (Tomas) Riau itu menyebut, kondisi seperti ini akan sangat merugikan Gubri yang mengemban tanggung-jawab lebih besar.

“Sebaiknya Pak Gubernur itu legowo lah. Tunjukkan jiwa besarnya. Sudah 3 tahun sebagai Gubernur tunjukkan dong prestasinya. Rakyat Riau butuh itu,” kata Ketua DPD Partai Ummat Riau itu.

Fauzi melanjutkan, sisa jabatan Gubri, hanya sekitar 20 bulan lagi. “Nah, kenapa tidak dimanfaatkan untuk bersinergi membangun prestasi bersama semua kepala daerah?,” Sambungnya bertanya.

Disisi lain, untuk Pj. Walikota Pekanbaru, Muflihun amanah sekarang ini merupakan pentas untuk menunjukkan prestasinya sebagai pemimpin yang hadir untuk rakyat.

“Tidak peduli seberapa panjang waktu menjabat. Lama atau sebentar, sama saja. Bagi pemimpin yang kreatif, waktu akan termanfaatkan secara maksimal,” Ucapnya.

“Tetapi, kebersamaan dalam bersinergi antara Gubri dan Pj. Walikota Pekanbaru akan sangat membantu,” Singkat Fauzi.

Hal serupa dilontarkan salah satu Pemimpin redaksi surat kabar, Abdul Kadir, SPd, MPd, MIKom :

“Seyogyanya kepala keluarga harus mengayomi anak-anaknya. Demikian pula halnya Gubri kepada bawahannya. Walikota maupun Bupati,” saran Abdul Kadir yang juga Dosen di berbagai Perguruan Tinggi di Riau itu.

“Mari bergandeng tangan bahu membahu membangun negeri. Apalagi kemarin sudah secara resmi dilantik menjadi untuk memimpin Kota Pekanbaru,” katanya.

“Sudahlah jangan terus berseteru. Tak elok kata orang Melayu. Toh Pak Muflihun telah resmi menjadi Pj.Walikota dan dilantik langsung oleh Gubri,” papar Abdul Kadir.

Abdul Kadir menyebut, jangan karena, persoalan usulan yang tak diakomodir sambung Kadir, lalu hubungan pemerintahan tak harmonis.

Tentu ini, akan sangat merugikan dan menjadi kendala pembangunan Kota Pekanbaru. Gubernur dan Walikota adalah simbol kepemimpinan.

“Jadi, sudah selayaknya menjadi role model demi kemajuan bersama untuk Riau lebih baik,” harapnya.

Di tempat terpisah, Advokat Senior, Asmanidar, SH, mengatakan langkah terbaik yah, harus rekonsiliasi.

“Gubri bersikap profesional aja. Karena penunjukan Pj.Wako konstitusional yah, diterimalah dengan positif,” katanya.

Asmanidar mantan Koordinator Advokasi P2TP2A Kota Pekanbaru itu memandang perlunya sikap profesionalisme untuk membangun sinergirtas Kota Pekanbaru ini.

Banyak masalah warga dan kota, katanya yang mesti diselesaikan oleh Pj. Wako Pekanbaru. Sementara tugas Gubri juga sangat berat.

Tentu saja, katanya dengan situasi kebersamaan dan saling menghormati di antara pemimpin lah, yang bisa menyelesaikan tugas-tugas populis ini.

“Untuk itu, bersinergilah Pak Gubri dengan Pak Pj. Walikota Pekanbaru. Rakyat Menunggu….,” pintanya. **

Editor : Adi Umar

 

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto? Silakan SMS ke 0821 7241 8111 / 0852 7850 2555 via EMAIL: redaksidetik45@gmail.com (mohon dilampirkan data diri Anda)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*