Erwin CS Aniaya Kelompok Tani Sungai Pagar

Ket Foto : Korban Pengeroyokan yang dilakukan Erwin CS

PEKANBARU, detik45.com – Langkah persuasif yang coba dibangun oleh Kapolres Kampar AKBP Didik Priyo sambodo ternyata dimanfaatkan oleh sekelompok orang. Dimana langkah persuasif tersebut dilakukan oleh Kapolres Kampar dalam menyelesaikan perselisihan antaran kelompok tani dengan kelompok lainnya yang berada di Desa Mentulik kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar Riau. Saat perselisihan yang terjadi beberapa hari yang lalu Polres Kampar menyelesaikan dengan langkah Restorasi Justice.

Langkah yang sangat tepat dan sesuai dengan Perkap Kapolri No 6 tahun 2019.Ini adalah bentuk komitmen Polri agar setiap permasalah yang masih bisa dilakukan lewat jalur restorasi justice agar bisa dilaksanakan, sehingga saat terjadi perselisihan tersebut orang orang yang menganggu kamtibmas dan suasana kondusif tidak dilakukan penindakan tapi hanya sekedar memberikan peringatan dan penyelesaian secara kekeluargaaan.

ironinya saat Kapolres Kampar memberi ruang untuk penyelesaian melalui jalur mediasi,ada segelintir orang yang memanfaatkan kelonggaran tersebut.Mereka dengan lancang telah menjadikan sikap Kapolres sebagai ruang untuk mengeroyok dan menganiaya kelompok tani.Dimana pada hari Senin(26/9) sekelompok orang yang dimotori oleh Erwin telah tega menganiaya dan mengeroyok Anton dan juga Sarnol.Kedua anggota kelompok tani tersebut kini dalam perawatan setelah dianiaya oleh Erwin dan kelompoknya.

menurut Anton awal mula terjadinya pengeroyokan tersebut karena ada salah paham antara Anton dan Erwin. kami berdua adalah para petani penjual hasil sawit pada Damanik. Saat terjadi kesalah pahaman itu kami berdua disuruh datang oleh Erwin kerumah Damanik.

“Awalnya ada sedikit kesalah pahaman dengan Sarnol dan terjadi perdebatan. Kemudian kami berdua disuruh Erwin untuk menyelesaikan dirumah Damanik, sebab buah sawit kami berdua yang beli adalah Damanik. Lalu kami pun mendatangi rumah Damanik agar masalah yang ada bisa selesai. Kami berdua tidak berpikir macam macam soal anjuran penyelesaian masalah dirumah Damanik. Karena kami tidak ada merasa bermasalah dengan Erwin apalagi berpikir bahwa itu adalah jebakan agar bisa mengeroyok kami berdua tanpa diketahui masyarakat sekitar.

“Saat kami sampai dirumah Damanik, Erwin lalu menendang dan memukul membabi buta Sarnol. Sarnol yang tidak mengetahui tujuan Erwin hanya terdiam dan Damanik sebagai pemilik rumah pun tidak berbuat apa apa. Lalu Erwin menarik Sarnol kesamping rumah Damanik. Disana Sarnol rupanya sudah ditunggu oleh 10 orang Mereka secara bersama sama mengeroyok Sarnol. Karena kalah jumlah Sarnol tidak bisa berbuat apa apa dan dia juga sudah lesu setelah dipukul Erwin saat baru sampai” ujar Anton.

Setelah membawa Sarnol keluar,Erwin lalu kembali kedalam rumah untuk menjumpai Anton. Saat itu anton pun bertanya kenapa bisa begini jadinya padahal tujuna kesini mau menyelesaikan masalah.

“Kenapa bisa begini, bukankah tujuannya mau mencari solusi dari masalah yang ada.”

Tanpa berpikir panjang Erwin pun menarik Anton keluar rumah. Anton diserahkan pada teman temannya yang telah menunggu disamping Rumah Damanik. Saat itu Anton tidak berani melawan karena mereka banyak dan juga ada yang mengaku dari anggota TNI.

“Saat itu sayapun dibawa keluar rumah. Disana rupanya sudah menunggu kelompoknya. Jumlahnya sekitar 10 orang. Disana juga nampak Sarnol telah tersungkur setelah dianiaya. Begitu sampai diluar salah seorang dari mereka membentak dan juga mengaku bahwa dirinya adalah oknum anggota TNI. Memang dari penampilan dan postur seperti TNI. Mereka pun menendang perut dan terus menghujami pukulan. Bahkan mereka memaksa untuk makan cabe dan disuruh posisi tiarap. Dalam keadaan tak berdaya pukulan dan tendangan terus mereka lancarkan”

Pukulan dan tendangan yang terus menghujam membuat Anton tersungkur tak berdaya. Keinginan untuk melawan sirna karena takut dengan orang yang mengaku oknum TNI. Dirinya pasrah dihujami pukulan dan tendangan. Anton pun roboh hingga 5 kali. Bahkan karena kerasnya injakan dan tendangan yang yang dilakukan oleh Erwin dan kelompoknya membuat Anton sampai buang air besar dicelana. Sebab perut anton sudah tak berdaya menahan aksi mereka.

“Rasanya ingin melawan tapi karena ada diantara mereka yang mengaku oknum TNI terpaksa mengurungkan niat. Maklum sebagai rakyat kecil jika sudah berhadapan dengan aparat pasti tak berday melawan. Kalau bisa kabur pasti kabur, beda jika berhadapan dengan preman mati pun rela untuk mempertahankan harga diri.” tutup Anton.

Aksi brutal yang dilakukan Erwin dan kelompoknya itu berlangsung cukup lama. Bahkan dari perkiraan Anton aksi tersebut berlangsung hampir 2 jam. Kebrutalan tersebut tidak cukup sampai disana. Mereka juga dengan aksi melawan hukum secara sepihak menahan dan merampas mobil milik Sarnol. Apa yang telah mereka buat tidak boleh dilakukan karena menguasai milik orang tanpa izin adalah sebuah perbuatan yang melawan hukum. Setelah itu Erwin mengintimidasi Anton agar membuat pernyataan supaya mengumpulkan para anggota kelompok tani.

Setelah kejadian naas tersebut Anton lalu dibawa ke Rumah Sakit Safira untuk Dirontgen. Dari hasil rontgent diketahui bahwa anton mengalami pendarahan dalam. Sedang Sarnol dilakukan visum diRumah sakit Bangkinang.

Setelah Anton dan Sarnol mendapatkan perawatan medis, anton lalu memberanikan diri untuk melaporkan hal tersebua pada Polres Kampar sedangkan Sarnol yang masih belum kuat berdiri belum bisa membuat laporan. Laporan Anton diterima pihak Polres Kampar dengan No :STPL-LP/238/IX/2022/RIAU/RES KAMPAR.

Ket Foto : Surat Tanda Terima Laporan Polisi yang Dilaporkan Anton

Saat mencoba mengkonfirmasi soal laporan dan juga soal pihak pihak yang tidak menghormati langkah yang telah ditempuh oleh Polres Kampar AKBP Didik Priyo Sambodo selaku kapolres menyampaikan akan menindak setiapa aksi teror diwilayah hukumnya tampa pandang bulu.

“Kalau memang ada aksi pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok orang maka Polres akan tegak lurus melakukan tindakan.Tidak ada tempat untuk aksi teror dan intimidasi diwilayah hukum Polres Kampar.Siapapun orangnya sama dimata hukum dan mereka yang melanggar akan ditindak tegas tampa tebang pilih.Untuk lebih jelas alangkah bagusnya konfirmasi sama kasat karena saya lagi rapat”.

Untuk mencoba mengetahui lebih jelas awak media pun mencoba mengkonfirmasi soal laporan tersebut dan langkah yang diambil oleh reskrim kampar dalam menindak lanjuti masalah tersebut.Hingga berita ini naik Kasat reskrim Polres Kampar AKP Koko Sinuraya bungkam dan tak mau menjawab Whatsapp dari awak media.Sikap yang ditunjukan oleh AKP Sinuraya seakan akan berlawanan dengan sikap tegas yang ditunjukan Kapolres.Tentu langkah tegas sangat ditunggu masyarakat demi adanya kepastian hukum dan penegakan hukum yang tegak lurus sesuai arahan dan intruksi Kapolri.***

Editor : Adi Umar

 

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto? Silakan SMS ke 0821 7241 8111 / 0852 7850 2555 via EMAIL: redaksidetik45@gmail.com (mohon dilampirkan data diri Anda)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*