FORMASI RIAU Minta KPK RI Segera Menahan Walikota Dumai

PEKANBARU, detik45.com – Dugaan kasus suap yang menetapkan Walikota Dumai Zulkifli AS sebagai tersangka semenjak hari Jumat Tanggal 4 Oktober 2019 yang lalu, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sampai saat ini masih bebas menghirup udara segar. Apakah KPK dikepemimpinan saat ini menutup mata terhadap kasus dugaan korupsi Walikota Dumai ini.

Kondisi yang kurang adil ini dipertanyakan Direktur FORMASI RIAU. Sebagaimana yang disampaikan Direkturnya, Dr. Muhammad Nurul Huda, SH.MH kepada awak media hari ini Senin (1/6/2020).

“New Normal sudah mulai berjalan. pertanyaannya, kapan KPK menahan Walikota Dumai, Zulkifli AS yang sudah jadi tersangka dugaan korupsi,” ungkap Direktur FORMASI RIAU itu.

Belakangan karena ada wabah Covid-19 sudah berjalan beberapa bulan kemudian dilanjutkan dengan ditetapkannya New Normal oleh pemerintah seharusnya tidak ada lagi yang memperlambat proses penegakan hukum tindak pidana korupsi ini.

Perkara yang menetapkan Zulkifli AS sebagai tersangka KPK karena memberikan uang suap Rp 550 juta kepada mantan Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Pemukiman Ditrektorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Yaya Purnomo. di duga suap tersebut diberikan agar Yaya cepat memuluskan anggaran DAK di Kota Dumai.

Selain itu, Zulkifli menerima sejumlah uang Rp 50 juta dan fasilitas hotel di Jakarta. Penerimaan gratifikasi itu sangat berlawanan dengan jabatannya sebagai Wali Kota Dumai.

Sebelumnya Direktur FORMASI RIAU ini sudah berkali-kali mendesak KPK untuk menuntaskan kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjadikan Zulkifli AS serta Kepala Daerah lain juga pejabat di Kementerian sebagai tersangka.

Editor : Indra
Sumber : Dr. Muhammad Nurul Huda, SH.MH

sumber: riaukontras

 

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto? Silakan SMS ke 0821 7241 8111 / 0852 7850 2555 via EMAIL: redaksidetik45@gmail.com (mohon dilampirkan data diri Anda)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*