Pekanbaru, detik45.com – Saat harga cabai, beras, dan minyak goreng merangkak naik, Pemerintah Provinsi Riau menghadirkan terobosan baru: Mobil Topling (Toko Pengendalian Inflasi Pangan Keliling). Mobil ini menjangkau desa-desa untuk menjual bahan pokok murah, sekaligus menjaga daya beli masyarakat dan menstabilkan ekonomi daerah.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, menegaskan, Mobil Topling dirancang agar bahan pokok bisa didapat langsung di desa-desa dengan harga di bawah pasar. “Mobil Topling ini kita rancang agar bisa menjangkau sampai ke desa-desa untuk distribusi pangan murah,” ujarnya di Gedung Daerah Pauh Janggi, Pekanbaru, Senin, 20 Oktober 2025.
Kenaikan harga komoditas pangan, terutama cabai, menjadi salah satu pemicu inflasi Riau beberapa bulan terakhir. Dengan Mobil Topling, masyarakat bisa membeli cabai Rp60.000 per kilogram, padahal harga pasar mencapai Rp75.000. Beras, minyak goreng, dan telur juga dijual di bawah harga pasar, membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok tanpa memberatkan ekonomi keluarga.
Program ini tak berdiri sendiri. Toko Pengendalian Inflasi Pangan (Topan) yang berlokasi di Jalan Melati, Pekanbaru, menjadi pusat distribusi tambahan. Saat ini, dua unit Mobil Topling, satu besar, satu kecil, beroperasi bergiliran di berbagai kabupaten dan kota, memastikan rantai pasok tetap lancar meski harga komoditas tidak stabil menjelang akhir tahun.
Pemprov Riau juga tetap menggelar pasar murah di berbagai daerah. Dinas Tanaman Pangan menyalurkan bibit cabai kepada masyarakat, sementara BUMD Riau Pangan Bertuah menjalin kerja sama dengan BUMDes di Kampar. Strategi ini diharapkan membuat stok cabai lokal mencukupi, mengurangi ketergantungan pada impor dari daerah tetangga.
Leave a Reply